laporan_kkn/latar_belakang.txt
gabrielkheisa 81e0dd8e5c undo
2023-02-09 13:44:21 +07:00

5 lines
4.3 KiB
Plaintext

Provinsi Maluku atau yang dikenal sebagai Kepulauan Rempah merupakan salah satu provinsi yang terdiri dari sembilan kabupaten dan satu kota dengan ibu kota provinsi berada di Kota Ambon. Provinsi Maluku terdiri dari puluhan pulau dimana salah satu diantaranya adalah Pulau Moa. Berdasarkan letak geografisnya, Pulau Moa berbatasan langsung dengan Laut Banda di sebelah utara, Pulau Letti di sebelah barat, Laut Timor di sebelah selatan, dan Pulau Lakor di sebelah timur. Pulau Moa dengan jumlah penduduk berkisar 16.294 jiwa yang menyebar di wilayah seluas 959,68 km2 menawarkan keindahan sumber daya alam berupa padang sabana, pegunungan kerbau, dan pantai yang mengelilingi pulaunya. Pulau Moa menjadi wilayah yang kaya akan potensi sumber daya alam yang terbagi ke dalam lima sektor diantaranya sektor peternakan, sektor perikanan, sektor pertanian, sektor perkebunan, dan sektor pariwisata. Pada sektor peternakan, Pulau Moa terkenal kaya akan sumber daya hewani berupa hewan kerbau yang jumlahnya berkisar 10.531 ekor. Pada sektor pertanian, Pulau Moa memiliki hamparan pertanian seluas 190,6 ha yang ditanami oleh tanaman jagung. Tidak hanya itu, Pulau Moa juga memiliki sumber daya alam dari hasil perkebunan kelapa sawit yang jumlah produksi pertahunnya dapat mencapai 78 ton dan dikelilingi oleh sektor potensial pariwisata yang melimpah seperti pantai, gunung kerbau, dan padang sabana.
Beberapa infrastruktur yang tersedia di Pulau Moa juga sudah mulai memadai seperti infrastruktur kesehatan, infrastruktur pendidikan, infrastruktur energi, dan infrastruktur transportasi. Infrastruktur kesehatan yang dimiliki oleh Pulau Moa antara lain 3 unit puskesmas, 1 unit rumah sakit, dan 16 unit posyandu. Infrastruktur pendidikan yang dimiliki antara lain 17 unit sekolah dasar (SD), 6 unit sekolah menengah pertama (SMP), 2 unit sekolah menengah atas (SMA), dan 2 unit sekolah menengah kejurusan (SMK). Infrastruktur energi per tahun 2017 yang dimiliki oleh Kecamatan Moa yaitu daya listrik sebesar 3.944.350 kW dengan infrastruktur jalan yang sudah mencapai panjang 97,66 km. Infrastruktur lain sebagai penunjang perekonomian warga Kecamatan Moa yaitu 1 unit pasar, 3 unit bank, 1 unit BUMDes, dan 30 unit koperasi.
Berbagai macam potensi yang dimiliki oleh Kecamatan Moa berbanding lurus dengan banyaknya permasalahan yang harus dihadapi. Beberapa permasalahan tahunan yang masih terus dihadapi oleh masyarakat di Pulau Moa antara lain pendidikan, bencana alam yang terjadi, ketersediaan listrik yang memadai, pengolahan sumber daya pangan yang masih sangat bersifat tradisional, pengolahan sumber daya alam, dan kesehatan. Permasalahan pada sektor pendidikan yang harus dihadapi Pulau Moa seperti kurangnya tenaga guru serta terpuruknya kualitas pendidikan tak kunjung diperbaiki. Menurut data dari USGS, letak geografis Pulau Moa yang diapit oleh lautan dan gunung, membuat Pulau Moa merupakan daerah yang dapat dikategorikan sebagai daerah rawan bencana gempa bumi dan tsunami. Pada radius kurang dari 200 km dari Moa, tercatat bahwa dalam sepuluh tahun terakhir terjadi 96 gempa bumi dengan kekuatan lebih dari 5 skala richter dengan lima gempa bumi yang berpotensi membawa tsunami. Permasalahan pada ketersediaan listrik di Pulau Moa kerap sangat sering terjadi seperti penerangan jalan yang masih sangat minim, masyarakat belum dapat menikmati aliran listrik secara menyeluruh dan merata, serta seringnya pemadaman listrik terjadi di daerah Kecamatan Moa.
Salah satu kecamatan di Pulau Moa yaitu Kecamatan Moa Lakor merupakan salah satu kecamatan yang juga mengalami permasalahan tersebut. Berangkat dari kekayaan sektor sumber daya alam yang ditawarkan oleh Kecamatan Moa Lakor yang sifatnya potensial ini sudah seharusnya dapat dikelola dengan baik agar potensi daerah dapat terus dikembangkan agar menjadi optimal. Melalui beberapa program kerja yang telah dicetuskan pada KKN-PPM UGM Periode 4 tahun 2023 dengan judul “Pengembangan Inovasi Masyarakat dalam Mengelola dan Meningkatkan Potensi Nilai Ekonomi Pada Sektor Agroindustri dan Ekowisata Wilayah Desa Batu dan Desa Moayang Daerah Kecamatan Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya.” diharapkan dapat mencapai tujuan utama dari program kerja yang telah disusun yaitu menjadi pelopor penggerak pengoptimalisasian terutama pada sektor agrowisata dan sektor pariwisata yang terdapat di Pulau Moa.